Rabu, 06 April 2011

Wisata Merapi

Teman2, kali ini kami akan mengisahkan wisata kami ke Gunung Merapi. Perjalanannya sendiri sudah beberapa bulan lalu, tapi karena baru bisa nge-blog-nya saat ini... akhirnya kami tulis saat ini hehehe..
Kami jalan dari Maguwoharjo kemudian lewat rute jalan Solo menuju arah Prambanan (tidak lewat jalan Kaliurang). Setelah melalui banyak belokan (kami tidak hafal, karena ada Bu Dhe Nana dan Mbak Nawang sebagai guide kami), maka sampai lah kami ke Merapi. Lokasi kami masih 20 km dari rumah Mbah Marijan (Alm) yang hanya bisa dicapai dengan menggunakan jasa ojek.
Letusan Merapi memang dahsyat. Ini terlihat dari akibat letusannya yang bisa menghilangkan 1 Desa, yaitu tempatnya Mbah Marijan (Alm). Konon Desa tersebut terkubur material vulkanik sedalam 10 meter. Jadi tidak bisa lagi diketahui batas kepemilikan lahan. Penduduk juga tidak bisa pulang karena daerahnya sudah tertimbun pasir dan batu2 gunung. Waktu kami kesana masih terlihat kepulan asap yang keluar dari tanah, walaupun tanah yg kami pijak sudah tidak panas. Ini adalah foto2 kami ketika disana. Ini adalah Merapi dari kejauhan, nampak awan putih dipuncaknya

Ini adalah adalah foto tempat paling dekat yang bisa dicapai kendaraan roda 4, Pohon2 kering.

Ini adalah korban dari panasnya si "Wedhus Gembel"

Ini adalah view area yang dilintasi oleh wedhus gembel, dimana semua yang diterjang oleh awan panas ini hancur.

Itulah beberapa foto yang kami unggah kesini yang memperlihatkan bila alam sedang marah, tidak ada yang bisa melawannya.
Oh iya, material vulkanik ini bila hujan lebat akan terbawa kebawah melalui beberapa kali, misalnya kali gendhol, kali adem dll. Ini yang dinamakan dengan banjir lahar dingin.
Menurut info, banjir lahar dingin ini mampu membawa batu sebesar rumah dan menerjang jembatan sampai putus di daerah Salam Magelang.
Ini adalah jalur tempat lewatnya lahar dingin


Kami hanya bisa berpesan: Besahabatlah dengan alam, jangan membuat alam menjadi marah, karena bila marah... akan susah kita dibuatnya.
Namun semua musibah pasti ada hikmahnya. Bencana meletusnya gunung Merapi membuat material batu dan pasir menjadi melimpah. Material tersebut biasa digunakan untuk membangun rumah dan bangunan lainnya. Penduduk bisa menjual pasir tersbut. batu yang besar biasanya akan dijadikan kerajinan seni patung oleh seniman didaerah Muntilan dan batu kecil juga bisa dijadikan pondasi rumah.
Tanah yang terkena debu vulkanik, dalam waktu dekat akan menjadi jauh lebih subur dari sebelumnya dan membuat petani bisa bercocok tanam dengan hasil yang sangat baik tanpa harus ada proses pemupukan.

Demikian catatan wisata merapi dari kami,

Wassalam.
FuzaArya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar