Jumat, 31 Agustus 2012

Iseng-iseng

Dear all friends,
Kali ini kami ada beberapa foto iseng waktu kami sedang dilapangan. Suasana sore hari dimana udara sudah mulai sejuk. Perlu diketahui bahwa  musim kemarau bulan Agustus tahun ini, kalau siang hari sangat panas, gerah dan tidak ada angin bertiup sedikitpun, menjelang sore lumayan mulai sejuk dan malam... wuihh.. bbrrrr... dinginnya mantaft. Bad cover 2 lapis baru cukup untuk menghambat rasa dingin. Orang Jawa bilang lagi musim bediding. Selain dingin, kelembaban udara juga rendah, tidak seperti di daerah bandung, puncak, dingin tapi udara lembab. Kalau Wonosari kering, ini membuat kulit jadi kering, jadi harus oles body lotion agar kulit tetap halus. Telapak kaki juga pecah2 lho.
Nah paling enak tuh emang kalau sore hari dimana udara sudah sejuk dan semilir angin sepoi2 mengalir membuat tambah sembriwing he3x.
Sore itu kami sengaja pergi ke lapangan untuk sekedar meluaskan pandangan mata yang sehari2nya dirumah terus. Kebetulan Bu Dhe Heni juga ingin belajar nyetir mobil sementara mbak Sambla eh Salma dan mbak Nawang belajar nyetir motor.
Rumput lapangan terlihat coklat karena musim kamarau, sementara pohon jati juga kering yang sengaja menggugurkan daunnya.
Ada hal menarik, yaitu langit biru tanpa awan sedikitpun. Beda dengan di kota dimana udaranya sudah banyak terpapar polusi sehingga awan di kota biasanya bukan uap air tapi asap pabrik yang bila hujan akan menjadi hujan asam.
Langit tanpa awan ini membuat matahari terlihat bulat bening memancarkan cahaya kuning yang tidak menyilaukan mata. Andaikata bisa mengabadikan sunset, cuma sayang, sebelum matahari terbenam di ufuk barat, kami sudah harus pulang ke rumah.
 Ini mbak Sambla
 Rumput yang kering dan coklat, terlihat tanahnya sudah mulai retak2
 Mas Krishna
 lagi makan roti
 Gambarnya miring gakpapa ya, langit cerah
 Pose pragawati... 1...2...3... jepret
 Hmm... janggutku belum tumbuh..
 Matahari yg buat bening mau terbenam
 tuh mataharinya kayak bola
Foto sunset
Langit tanpa awan.. hmm kayak judul lagu ya

Ya begitulah teman2 iseng2nya semoga bermanfaat ya.
For visitor, please comment as input for our improvement.
Wassalam,

FuzaArya

Senin, 27 Agustus 2012

Takbiran

Masih dalam suasana lebaran, Teman2, kami punya 1 cerita mengenai takbiran. Sama seperti cerita sebelumnya, hampir tidak ada rencana sama sekali, mengalir begitu saja.
Setelah sebelumnya dipastikan bahwa 1 syawal 1433H jatuh pada hari minggu 19 Agustus 2012, maka berkumandanglah takbir di Mesjid2.
Yang ingin tabiran keliling adalah mas Krisna, tapi semua cucu mbah gunung akhirnya ikut takbiran keliling.
Terdengar pula dentuman petasan yang memekakan telinga. Daerah mbah gunung adalah daerah dengan kebisingan yang rendah, tidak ada suara2 seperti kendaraan, mesin2 produksi dll, sehingga bila ada bunyi petasan, walapun jaraknya jauh, sangat kencang suaranya, apalagi dekat.
Mas krisna memang senang sekali dengan petasan sehingga merengek ke Om Hargo untuk dianter beli petasan, mercon dan kembang api.
Setelah shalat Isya, maka petasan2 itu dinyalakan dan dentumannya kencang sekali. (Untuk temen2, jangan ditiru ya, soalnya berbahaya, jangankan petasan, kembang api aja berbahaya. jadi ceritanya: waktu bakar kembang api, kembang apinya dilempar ke atas, namun ternyata nyangkut dikabel listrik. Kalau saja tidak segera mati, plastik penutup kabel listrik akan terbakar, bila kawat kembang apinya nempel ke tembaga kabel listrik, bisa korslet tuh... semua yang melihat peristiwa itu lumayan deg2an takut terjadi kebakaran, tapi untunglah tidak terjadi. Kemudian, saat itu kan sedang musim kemarau, jadi pohon2 juga kering. Bila kembang api yg sedang nyala itu nangkut di ranting kering, alamat bisa kebakaran juga) Nah, sekali lagi jangan ditiru ya.
Apalagi petasan, sudah banyak berita dan cerita mengenai petasan, jadi tidak perlu dijelaskan lagi ya.
Kembali ke Takbiran, suasana jalan penuh dengan konvoy dari takbir keliling. Disana ada lomba yang pesertanya adalah remaja masjid, dimana group yang paling bagus akan menjadi juara. Penilaian berdasarkan keindahan, hiasan, irama, kekompakan dll, makanya tiap Masjid selalu menampilkan yang terbaik.
Kami tidak ikut lomba tersebut, hanya berkeliling sambil melihat2 hasil karya remaja masjid dalam takbiran keliling tersebut. Kami menggunakan mobil pick up bak terbuka punya pak Dhe Widodo, sama seperti waktu ke kali Oyo padahal saat itu udara sangat dingin lho. Dan padahal sementara itu Dipelataran teronggok 2 To***a In**a, Su***i E***m dan To***a Y***s, tapi kami memilih kendaraan bak terbuka supaya bisa lihat langsung, tidak terhalang kaca mobil dan juga langsung foto dan ikut teriak2 juga menyemangati dan tentu saja juga Takbiran.
Tidak perlu panjang lebar, ini beberapa dokumentasi yang berhasil diliput. (sebetulnya banyak foto, namun karena malam, gelap, jadi banyak yg tidak jelas hasilnya).
Remaja putrinya pegang hiasan yang dikasih penerang lilin
 Replika masjid
 Drumband
 Petugas keamanan
 Ber obor ria
 Pake lampu (sory fotonya unik)
Ini juga

Ini juga
Ini Indah banget
 Perahu motor
 Nemo2 bercahaya
Nah, sebetulnya masih banyak lagi replika2 yang dikonvoy, seperti burung garuda, tank baja, Ka'bah dll, namun karena difoto sambil kendaraan jalan, hasil foto tidak jelas. Nanti kalau ketemu foto2 yang bagus, akan diedit untuk update deh ya.
Sekian dulu ya teman2, semoga bermanfaat.
Terima kasih, wassalam.
Fuzaarya

Kamis, 23 Agustus 2012

Kali Oyo Jogja

Minal aidin wal faidzin Mohon maaf lahir batin. Temen2, mumpung masih dalam suasana lebaran, kami atas nama pribadi dan keluarga mengucapkan Hari Raya Idul Fitri, semoga dibulan yang suci ini, semua kesalahan dapat larut dan menjadi suci kembali. Kali ini kami akan sharing sewaktu kami bermain di kali Oyo. Tempatnya ada di area hutan Wanagama. Kami sempat under estimate akan tempat ini karena tempatnya sangat dekat dengan tempat Mbah kami di Gunung Kidul. Tapi setelah sampai... menakjubkan. Airnya begitu bening, bersih, segar. Jalan menuju ke kali relatif sempit, hanya cukup untuk satu kendaraan roda 4. Jalan berliku naik turun, namun jalannya aspal mulus. Kami menggunakan mobil bak terbuka punya pak dhe Widodo. Ternyata naik mobil bak sangat menyenangkan karena bisa langsung melihat pemandangan dan langsung menghirup segarnya udara hutan. Musim kemarau membuat pohon jati menggugurkan daun2nya yang lebar agar tidak dehidrasi dan karena musim kemarau, air kali juga tidak begitu besar arusnya sehingga kami berani untuk turun dan berenang disana. Sebelum sampai ke kali, ada beberapa penginapan untuk tamu2, kemudian ada pos Jagawana, ada pos penelitian untuk mahasiswa UGM. Dan inilah beberapa foto yang kami dapat share di blog ini. Ini perjalanan ke kali, duduk belakang.
Mas Krishna dan Arya, juga duduk dibelakang.
Jalan aspal, muluuusss...
Ini dia..
Terima kasih mbak Salma dan mbak Nawang yang sudah foto2 kami semua. Itulah cerita kami. Eh, iya ada foto yang sebenarnya tidak di hari yang sama karena waktu itu Mas Tama dan mas Ito baru sampai dan ketika melihat foto2 kami tertarik untuk kesana dan berangkatlah kesana walaupun tidak sampai berenang. End of the story. Wassalam.