Senin, 25 April 2011

liburan Tangkuban Perahu

Temen2, inget cerita Malin Kundang gak? Itu cerita terkenal dari daerah Sumatera Barat yang mengisahkan anak durhaka terhadap ibunya yang dikutuk menjadi batu. Kami tidak akan membahas mengenai cerita Malin kundang, tapi, daerah Jawa Barat juga punya cerita rakyat dimana Tokoh Didalamnya adalah Sangkuriang. Tidak perlu banyak cerita, pokoknya pada intinya Tokoh Sangkuriang ini ada keterkaitan dengan Gunung Tangkuban Perahu.
Gunung ini terletak di daerah Bandung Utara dan seperti daerah2 diketinggian, pastinya udaranya dingin. Gunung ini terkenal karena bentuknya seperti perahu terbalik. Kata cerita rakyat, konon Sangkuriang yang marah karena tidak bisa menyelesaikan permintaan Dayang Sumbi (ibunya sendiri) untuk membuat perahu, menendang perahu itu hingga terbalik dan cikal bakal gunung itu ya perahu terbalik tersebut.
Memang bila dilihat dari arah utara, bentuk gunung ini seperti perahu. Namun bila kita menaiki gunung ini... ternyata tidak terlihat bentuk perahunya..
Ada beberapa kawah disana dan yang paling besar adalah kawah Ratu. Seperti biasa, bila kita mendekati kawah, aroma belerang pasti akan tercium.
Oh iya, lokasi daerah wisata ini ternyata tidak jauh dari daerah wisata Ciater. Tidak sampai setengah jam dari Ciater kita akan ketemu pertigaan meuju ke Tangkuban Perahu. Pada saa itu beberapa badan jalan sedang diperbaiki. Karena kami sampai disana masih pagi, belum banyak wisatawan yang sampai jadi belum padat jalan menuju puncaknya. Ada tebing yang longsor, tapi tidak begitu berbahaya karena tidak terlalu tinggi. Jalan berkelok dan cukup sempit tapi cukup untuk kendaraan bila berpapasan dengan kendaraan lain.
Ini dia Foto2nya:
Ini dikawasan kawah Ratu (kawah paling tinggi dan paling besar)

Dan ini kawah Ratu

Kudanya gagah, besar dan berotot, cuma kami gak naik kuda (pada takut -red)

Ini dia Tamu sekeluarga dari Jogja yang sengaja ingin jalan2 dibandung. Semoga diterima ya sajiannya. Mohon maaf bila ada yang kurang berkenan.

Nah, kalau yang ini hasil jepretan Pak Dhe Anjar

Dari Tangkuban Perahu, kami melanjutkan perjalanan ke kota Bandung untuk melihat-lihat kemacetannya. Namun, sesuai planning, kami berlawanan arah dengan kendaraan yang memasuki kota Bandung melalui exit tol Pasteur. Jadi kami tidak terjebak oleh kemacetannya kota. Turun ke Lembang dan menuju ke menyusuri jalan Setia Budi. Tak lama kamipun sampai di Rumah Mode, Factory Outlet yang terkenal di Jakarta. Sementara ayah dan Pak Dhe Anjar mencari Masjid untuk shalat Jumat, kami mencari barang2 yang kami inginkan.
Posting berikutnya adalah Mason Pine Hotel..
Demikian lah cerita mengenai Tangkuban Perahu.

Wassalam,
FuzaArya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar