Kuala Lumpur

Teman2, kali ini kami tidak akan share liburan kami, tapi iseng2 ada foto2 waktu ayah kunjungan ke negara serumpun Malaysia dan akan kami share disini. Kami tidak tahu banyak karena kami tidak pernah berkunjung kesana. Tapi kami diceritakan perjalan ayah kami selama di Malaysia sehingga kami berani untuk angkat cerita ini. Awal pemberangkatan ternyata jam 4 pagi karena menggunakan airport bus untuk berangkat sekitar jam 7. Menggunakan Garuda dan tiba disana langsung dijemput Predir trmpat ayah kerja. Yang aneh adalah, perbedaan waktu antara Jakarta dan KL. KL lebih cepat 1 jam dibanding dengan Jakarta walaupun secara geografi, Jakarta lebih timur dari KL. Disana orang2 bekerja lebih pagi karena jam 7 disana sama dengan jam 6 di Jakarta. Otomatis pulang lebih awal ya. Kenapa Malaysia menerapkan zona waktu seperti itu? Karena mereka menyamakan zona waktu mereka dengan hongkong, Jepang, Thailand sehingga dengan persamaan waktu itu, tidak ada yang miss dalam bisnis dengan negara2 tersebut, terutama terkait dengan bursa saham. Sementara Indonesia ada 2 jam yang terbuang karena perbedaan waktu dengan bursa saham Asia. 1 jam ketika awal bekerja, Jakarta baru buka, sementara bursa saham Asia sudah transaksi 1 jam lebih awal. 1 jam ketika akhir kerja, bursa saham Asia sudah tutup, sementara Jakarta masih 1 jam kedepan tutupnya. Ini yang katanya menurut isue, Indonesia juga akan menyamakan zona waktunya dengan bursa saham Asia dan hanya ada 1 zona waktu yang dipakai yaitu yang saat ini (2012) dipakai di Indonesia bagian Tengah. Lho... koq malah bahas zona waktu... back to topic!! Bandara di KL ternyata lebih canggih, mewah dan teratur drpd Soeta (kata orang2 sih seperti terminal bis). Disana sudah ada penghubung berupa monorail dari terminal international ke terminal utama. (Di soeta, kalau landing di terminal 3, harus nunggu bis menuju ke terminal utama. Gambaran KL airportnya seperti itu.. Ada jungle Boardwalknya juga ya didalamnya. Kemudian setelah dijemput, jalanlah ke Port Klang (ini tanjung priok-nya Malaysia). Dari bandara ke Port Klang 100% jalan tol. Ada yang beda, jalan tol disana memperbolehkan sepeda motor masuk. Gak percaya? ini photonya

Jalan tol disana lebih canggih daripada di Jakarta karena sudah tidak menggunakan operator manusia. Ada yang menggunakan Touch n Go (menempelkan kartu ke alat yang ada di pintu tol, kurangi saldo dan go) dan Smart Tag (hanya mengangkat alat untuk discan di pintu tol, saldo berkurang dan tanpa berhenti lanjut perjalanan). Ini ada fotonya

Kalau untuk urusan kerjaan, gak perlu dishare dong ya hehehe, ngapain juga gitu lho... Malamnya nginep di Impiana Hotel, sebrangnya menara Petronas, ini foto kamarnya

Dan kalau ngomong menara Petronas, gak sip kalau tidak ditampilkan fotonya

Ini adalah gambar taman didepan menara petronas Dan ini gambar menara yang diambil dari taman diatas dan salah satu background gedung2 itu adalah tempat hotel impiana, tempat nginap selama di Kuala Lumpur.

Ini adalah gambar ayah yg lagi mejeng didepan menara Petronas yang difoto oleh BoSS-nya

Dan ini adalah dalemannya Sempet makan juga didalemnya dengan menu nasi lemak Karena jalan2 hanya bisa dilakukan setelah pulang kerja (malam hari), maka jalan2 berikutnya adalah melihat Abdul Samad Building dimalam hari. Gedung ini dulunya tempat pemerintahan Inggris. Sekarang sudah jadi museum katanya. Bila malam hari, gedung ini diterangi lampu yang bisa berubah2 warnanya

Setelah beli oleh2 berupa gantungan kunci, coklat (gak keren ya, gantungan kunci, coklat hehehe...) dan barang2 khas Malaysia lainnya, pulang lah ke Indonesia. Eh, imigrasi Indonesia juga kalah canggih lho. Di Malaysia sudah pakai finger print, di Indonesia masih pakai kartu yg harus diisi. Dan antrinya lumayan panjang, sementara di di Malaysia tidak antri lho. Ini foto pesawat, terlihat kosong bukan karena penumpangnya belum naik, tapi memang penumpangnya sedikit..

Edited 9 januari 2015 Demikianlah cerita yang kami ceritakan kembali melalui blog ini. Salam, FuzaArya